Pertama kita akan membahas sejarah golf di dunia. Sejarah golf dimulai dengan asal-usul yang kurang jelas, namun bebagai kalangan umumnya setuju dengan teori bahwa olahraga golf berasal dari Skotlandia sekitar tahun 1100-an.
Penggembala Skotlandia memukul-mukul bola kecil hingga masuk ke lubang sarang kelinci di tempat yang sekarang menjadi The Royal and Ancient Golf Club of St. Andrews.
Sejarah Golf di Indonesia
Menurut catatan sejarah, Batavia Golf Club adalah klub pertama yang didirikan di Hindia Belanda atau Indonesia pada tahun 1872. Pendirinya adalah Mr. A. Gray dan Mr. T.C Wilson.
Saat itu jumlah anggotanya ada 16 orang dan berasal dari Inggris. Lokasi awal lapangan golf pertama di Indonesia ini berada di Jakarta, tepatnya di kawasan Gambir, yang dahulu bernama Koningsplein.
Bukti bahwa permainan golf berada di Koningsplein adalah literatur dari The Annual Golfing volume 13, catatan A. Gray presiden pertama perkumpulan Batavia Golf Club mengatakan “lapangan dengan jumlah 9 hole yang bervariasi dari 210 – 450 yard, 36 par berada di King’s Park”.
King’s Park sendiri adalah istilah Inggris untuk Koningsplein. Ini menjadi fakta yang membuktikan bahwa Batavia Golf Club sebagai sebuah klub telah berdiri sejak tahun 1872 dengan lapangan golfnya berada di Gambir atau Koningsplein.
Saat masih di Koningsplein, Batavia Golf Klub sempat vakum selama 20 tahun. Masa ini ditandai dengan tidak adanya pengurus atau presiden klub serta tidak adanya pertandingan-pertandingan, ini menyiratkan aktifitas klub secara resmi tidak ada, namun kegiatan bermain dan berkumpul para anggota Batavia Golf Klub tetap berjalan.
Pada bulan Agustus 1894, dalam rapat yang diadakan di rumah seorang konsulat Inggris, Mr. K.A Stevens, Batavia Golf Klub kembali bangkit. Kala itu segala sesuatunya ditata dengan baik hanya dalam waktu 10 hari, jumlah anggota meningkat menjadi 32 orang dan Mr. S.R Lankester dipilih menjadi presiden perkumpulan.
Perkembangan Batavia yang pesat menuntut perluasan daerah. Batavia Golf Klub sendiri kemudian seiring dengan perkembangan kota Batavia, mulai berpindah tempat. Pada tahun 1911, Batavia Golf Klub pindah ke daerah Bukit Duri, Jakarta dan kemudian pindah lagi ke daerah Rawamangun sejak tahun 1937 hingga saat ini.
Demi menjadikan Batavia Golf Klub sebagai klub resmi yang diakui pemerintah Hindia Belanda saat itu, pengurus Batavia Golf klub menyusun Anggaran Dasar Perkumpulan, yang kemudian disahkan oleh Pemerintah Hindia Belanda pada tanggal 16 September 1932.
Dalam pasal 1 Anggaran Dasar dinyatakan bahwa perkumpulan didirikan untuk waktu yang tidak terbatas dan terhitung sejak tanggal 28 Agustus 1932. Jadi tanggal 28 Agustus 1932 merupakan tanggal resmi berdirinya Perkumpulan Batavia Golf Klub.
Pada tanggal 27 Februari 1937, lapangan baru milik Batavia Golf Klub dengan jumlah 18 hole dan sekaligus club housenya diresmikan di lokasi baru, yaitu daerah Rawamangun – Jakarta.
Ketika Jepang datang tahun 1942 dan mulai menguasai Indonesia. Pemerintah Jepang pada saat itu mengganti semua istilah Belanda dengan istilah lokal. Maka sejak saat itu Batavia Golf Club berganti nama menjadi Djakarta Golf Klub.
Seiring dengan banyaknya warga Indonesia yang menjadi anggota perkumpulan, kepengurusannya tidak lagi didominasi warga asal Eropa. Puncaknya pada tahun 1959, Mr. Senu Abdul Rahman menjadi presiden perkumpulan. Sedangkan orang Indonesia pertama yang menjadi presiden perkumpulan adalah E. Martadinata pada tahun 1960.
Jejak lokasi sejarah yang dapat ditelusuri mengenai Jakarta Golf Klub, mulai dari kawasan Gambir pindah ke Bukit Duri, hingga akhirnya menetap di Rawamangun merupakan bukti keberadaannya sejak tahun 1872 hingga saat ini adalah rangkaian masa yang tak terpisahkan dengan sejarah Jakarta, yang mana hal itu tentu saja menjadi tonggak sejarah olahraga golf di Indonesia.
Sumber : materi olaharaga
by ABDI
On Thursday, May 02, 2019