Kabar gembira untuk kita semua, main golf kini ada ekstraknya. Haha, seperti itulah kira-kira kalau menurut iklan ekstrak kulit manggis yang terkenal itu. Tapi serius, kali ini saya ingin menyampaikan kabar gembira buat kalian-kalian semua. Apa itu? Yang pasti tidak jauh dari seputar golf tentunya. Lanjut baca artikel ini sampai habis yah.
Golf Olahraga Atau Bukan?
Stereotip masyarakat terhadap olahraga golf sampai saat ini memang masih sulit sekali untuk diubah. Ya memang tidak bisa dipungkiri kalau masih banyak yang berpikir jika olahraga ini terkesan ekslusif, secara memang golf ini identik sekali dengan cara orang-orang dengan status sosial kelas atas bersosialisasi baik itu membahas bisnis atau sekedar menghabiskan waktu saja.
Jadi intinya, mengapa golf itu bisa digolongkan kedalam kegiatan olahraga? Baiklah, mari kita singkirkan mindset bahwa olahraga adalah kegiatan olah fisik yang cenderung mengarah kepada kondisi yang berkeringat dan sejenisnya. Diluar dari hal itu, ternyata golf mempunyai manfaat sama seperti olahraga lain meskipun dalam permainannyaa golf ini tidak terlalu menguras otot, napas dan stamina.
Oleh karena itu, tim peneliti dari University of Edinburgh, UK pun melakukan sebuah penelitian tentang manfaat bermain golf. Dari penelitian mereka tersebut, lahir lah kesimpulan mengejutkan yang mengungkapkan bahwa orang yang bermain golf memiliki kualitas kesehatan yang lebih baik jika dibandingkan dengan yang tidak.
Dokter Andrew Murray (salah satu partisipan dalam penelitian Golf and Health Project) juga mengungkapkan bahwa manfaat golf tidak hanya baik untuk orang-orang usia lanjut, menurutnya bermain golf sangat baik untuk segala usia. Dan menurut Murray, bermain golf secara rutin dapat memperpanjang usia harapan hidup seseorang.
“Bermain golf (secara rutiin) dalam jangka panjang bermanfaat untuk meningkatkan harapan hidup seseorang. Bermain golf mampu memperbaiki kesehatan mental sera berguna untuk mencegah dan bahkan mengobati banyak penyakit seperti serangan jantung, stroke, diabetes, kanker payudara dan kanker usus besar” ungkap dr. Andrew Murray.
sumber : fourhillscc.com