Lembur, atau yang dikenal sebagai overtime dalam konteks ekonomi, adalah praktik bekerja melebihi jam kerja normal yang umumnya disarankan. Meskipun waktu kerja normal biasanya adalah 7 hingga 8 jam sehari selama 5 hari seminggu, terkadang tugas yang diberikan kepada karyawan tidak dapat diselesaikan dalam batas waktu tersebut. Oleh karena itu, lembur menjadi solusi dengan memberikan waktu tambahan untuk menyelesaikan tugas, meskipun dengan biaya tambahan.
Meskipun lembur dapat membantu menyelesaikan tugas dengan tepat waktu dan lebih baik, praktik ini juga memiliki efek buruk jika dilakukan terlalu sering. Beberapa dampak negatif dari seringnya lembur antara lain:
Gangguan pada pola tidur
Karyawan yang sering lembur cenderung memiliki pola tidur yang tidak teratur. Ini dapat menyebabkan kelelahan dan kurangnya produktivitas pada hari berikutnya karena kurangnya istirahat yang memadai.
Penurunan kualitas tidur
Lembur yang sering juga dapat mengakibatkan penurunan kualitas tidur, yang dapat menghasilkan gangguan tidur seperti insomnia atau tidur sambil berjalan. Hal ini dapat mengganggu fokus dan konsentrasi pada hari kerja berikutnya.
Gangguan pada pola makan
Karyawan yang sering lembur cenderung memiliki pola makan yang tidak teratur, termasuk makan larut malam dan sering melewatkan sarapan. Perubahan ini dapat mengganggu metabolisme tubuh dan penyerapan nutrisi yang optimal, serta menurunkan daya tahan tubuh.
Jadi, meskipun lembur kadang-kadang diperlukan untuk menyelesaikan tugas yang mendesak, melakukan lembur terlalu sering dapat memiliki dampak negatif pada kesehatan dan keseimbangan hidup karyawan.
Source: halosehat.com