Golf, Dulunya Dilarang Dimainkan Karena Bikin Orang Malas Berlatih Perang

Bukan hanya di parlemen, perdebatan berkepanjangan juga pernah terjadi di lapangan-lapangan golf di Eropa pada abad pertengahan.

Yang dipersoalkan, asal muasal olahraga kaum elite ini.

Banyak orang percaya, bangsa Skotlandia yang memulainya. Namun, permainan menggiring bola pakai tongkat, baik di atas rumput maupun es, temyata juga ditemukan di banyak negeri.

Di Inggris namanya cambuca, di Belgia disebut chole, orang Prancis menyebutnya jeu de mail, sedangkan sinyo Belanda memainkan kolven, yang kemudian juga dibawa ke daerah-daerah koloninya di Benua Amerika pada abad ke-17.

Fakta yang cukup mengejutkan, ratusan tahun sebelumnya bangsa Romawi juga memainkan paganica.

Ch’ui wan dimainkan bangsa Cina pada awal dinasti Ming. Orang-orang Indian di Amerika Utara juga punya permaian serupa.

Namun, semuanya temyata tak punya hole alias lubang. Orang Skotlandialah yang menggali lubang dan memasukkan bolanya. Maka golf akhirnya sah menjadi “milik” mereka.

Kata golf sendiri merupakan plesetan terminologi Skotlandia kuno gowl, golve, atau gouf. Orang Belanda menyebutnya kolf atau kolve, artinya tongkat.

Beberapa olahraga bertongkat banyak dimainkan kaum pria bangsawan saat itu, hingga ada yang memelesetkan golf menjadi gentlemen only ladies forbidden.

Namun, tak lama kemudian rakyat jelata ikut bermain.

Karena rakyat keasyikan main golf – dan sepakbola – pada 1457 Raja James II sempat melarang kedua olahraga ini di Skotlandia.

Alasannya, membuat para prajurit malas berlatih perang, padahal negeri itu dalam ancaman invasi Inggris.

Larangan ini ditegaskan kembali James III (1471) dan James IV (1491).

Sumber lain menyebutkan, konon golf juga sempat dilarang di Inggris karena membuat orang malas ke gereja pada hari Minggu.

Lapangan golf berstandar intemasional pertama terdapat di Leith (dekat Edinburgh) yang telah dipakai untuk pertombaan intemasional pada 1682.

Di kota ini pula terbentuk klub golf pertama, The Gentlemen Golfers of Leith, pada 1744 dan sekaligus menetapkan peraturan olahraga golf pertama, terdiri atas 13 butir.

Klub ini kemudian berubah nama menjadi Honourable Company of Edinburgh Golfers pada 1768.

Pada 1897 peraturan olahraga golf disempumakan lagi oleh klub Royal & Ancient of St. Andrews yang antara lain memperkenalkan ketentuan lapangan pertandingan 18 hole.

Ketentuan-ketentuan klub yang dimotori para bangsawan Inggris ini menjadi dasar peraturan golf yang dipakai sekarang.

Meski mulai dimainkan sejak pertengahan abad ke-17, golf baru menyebar di Inggris setelah dipopulerkan Raja Charles I hingga terbentuknya klub Royal Blackheat pada 1766.

Mary Queen of Scots membawanya ke Prancis saat menuntut ilmu di negeri itu.

Di Prancis, Mary Queen bermain dengan dibantu para kadet sekolah militer sebagai kacungnya. Dari sinilah muncul istilah caddy.

Olahraga ini kemudian menyebar ke penjuru dunia melalui sejumlah koloni Inggris dan Prancis seperti India, Afrika Selatan, Australia, dan Hongkong.

Klub-klub golf di India termasuk lahir lebih dulu, seperti Royal Bangalore (1820) Royal Calcutta (1829), dan Royal Bombay (1842).

Pada awal 1900, sudah ada 1.000 klub di AS yang kemudian membentuk United States Golf Association pada 1894.

Kiprah organisasi ini seolah menjadi denyut nadi golf di kemudian hari, karena menghasilkan tumamen dan atlet-atlet bergengsi.

Amerika juga memiliki dua lapangan golf terkenal yaitu Augusta National di Georgia yang menjadi lokasi turnamen master tahunan dan Pebble Beach di California yang dikenal mempunyai tingkat kesulitan tinggi. (Tj – Intisari Maret 2004)

sumber : intisari.grid.id